Begitu musim paceklik tiba dan air menyusut, tak jarang ikan yang hanya dapat tumbuh hingga ukuran 7,5 centimeter ini terjebak di rongga batang pohon yang dibuat serangga, tempurung kelapa, bahkan kaleng bekas. Mereka hidup bergerombol dalam lubang tanah dan bernapas menggunakan kulitnya daripada insangnya.
Berbeda dengan sebagian besar ikan yang bernapas dengan insang, mangrove rivulus bernapas dengan kulit. Ketika habitat mulai mengering, mereka bersembunyi dalam lubang-lubang tanah, bahkan tempurung kelapa atau kaleng minuman.
Habitatnya di Hutan Mangroves |
Scott Taylor, seorang peneliti dari Program Tanah Lingkungan Terancam Daerah Brevard di Florida, AS, tanpa sengaja mengetahuinya saat melakukan penelitian di Belize, Amerika Tengah. Jenis ikan tropis tersebut sebenarnya juga dapat ditemukan di Brasil maupun AS.
“Kami membongkar sebuah batang pohon dan ikan tersebut muncul tiba-tiba,” ujar Taylor. Kemudian hasil pengujian yang dilakukannya di laboratorium memperlihatkan ikan tersebut bertahan hingga lebih dari 66 hari tanpa air dan makanan. Yang mengejutkan, sistem metabolisme tubuhnya tetap berfungsi normal.
Pemangsa Utamanya |
Kemampuan ikan ini mungkin memberi petunjuk bagaimana hewan air mulai berkembang di darat. Patricia Wright, seorang biolog dari Universitas Guelph, Kanada, mengatakan habitat ikan tersebut mirip dengan kondisi lingkungan jutaan tahun lalu saat hewan mulai melakukan migrasi dari air ke darat.
Tidak hanya tahan tanpa air, ikan mangrove rivulus juga memiliki kondisi seksual yang ganjil. Setiap ikan memiliki testis dan ovarium alias partenogenesis sehingga dapat melakukan hubungan secara mandiri dengan membuahi sel telurnya sendiri di dalam tubuh. “Ia mungkin ikan paling mantap, tidak hanya memiliki seks yang ganjil tapi juga tidak memiliki kehidupan standar seperti ikan lainnya,” ujar Taylor.
Sumber :
timetotalks.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment
» Silahkan komentar jika artikel ini bermanfaat. Thx :)